Tuesday 17 March 2015

Ini 10 Hak Asasi Manusia di Internet

Di era digital ini internet telah menjadi kebutuhan, bahkan di beberapa negara menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Internet juga menjadi media yang mampu menjadi sarana penting dalam pemenuhan hak berpendapat dan berekspresi.

Secara umum visi dari penggunaan dan pemanfaatan media internet yang berbasiskan pada Hak Asasi Manusia (HAM) telah dirumuskan oleh koalisi Hak dan Prinsip Beriternet dalam bentuk 10 HAM di Internet

Berikut ini 10 Hak Asasi Manusia di Internet meburut Koalisi Hak dan Prinsip Berinternet

1. Universalitas dan Kesetaraan
Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak yang harus dihormati, dilindungi dan dipenuhi dalam ranah online.

2. Hak dan keadilan sosial
Internet adalah ruang untuk promosi, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia dan memajukan keadilan sosial. Setiap orang memiliki kewajiban untuk menghormati HAM orang lain dalam ranah online.

3. Aksesibilitas
Setiap orang memiliki hak yang sama unuk mengakses dan menggunakan internet yang aman dan terbuka.

4. Ekspresi dan serikat
Setiap orang berhak untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi secara bebas di internet tanpa sensor atau gangguan lainnya. Setiap orang juga memiliki hak untuk berserikat (berkumpul) secara bebas melalui dan atau di internet, untuk kepentingan sosial, politik, budaya atau lainnya.

5. Perlindungan privasi dan data
Setiap orang memiliki privasi online. Ini termasuk kebebasan dari pengawasan, hak untuk menggunakan enkripsi, dan hak untuk anonimitas online. Setiap orang juga memiliki hak untuk perlindungan data, termasuk kontrol atas pengumpulan data pribadi, retensi, pengolahan, penghapusan dan pengungkapan.

6. Kehidupan, Kebebasan dan Keamanan
Hak untuk hidup, bebas dan aman harus dihormati, dilindungi dan dipenuhi secara online. Hak-hak ini tidak boleh dilanggar atau diginakan untuk melanggara hak-hak lain dalam ranah online.

7. Keanekaragaman
Keanekaragaman budaya dan bahasa di internet harus dipromosikan dan inovasi teknis serta kebijakan harus didorong untuk memfasilitasi pluralitas (keberagaman) ekspresi.

8. Kesetaraan jaringan
Setiap orang berhak memiliki akses universal dan terbuka untuk konten internet, bebas dari diskriminasi prioritas, penyaringan atau kontrol trafik atas alasan komersial, pilitis atau lainnya.

9. Standar dan peraturan
Arsitektur internet, sistem komunikasi dan dokumen dan format data harus didasarkan pada standar terbuka yang mebjamin interoperabilitas lengkap, inklusi (terbuka) dan kesempatan yang sama untuk semua.

10. Tata kelola
HAM dan keadilan sosial harus membentuk landasan hukum dan normatif yang menjadi kerangka internet ditata dan dikelola. Ini dapat terjadi secara transparan dan multilateral, berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi yang inklusi (terbuka) dan menjalankan akuntabilitas.

Thursday 20 November 2014

Hati-hati, 2 Hal Ini Bikin Usaha "Franchise" Bangkrut

MDMI - Putri tampak gelisah. Usaha waralaba (franchise) yang baru dibangunnya harus gulung tikar.

Wanita 28 tahun ini rugi sampai Rp 100 juta. Aset kendaraan pribadinya juga terpaksa dijual.

"Ternyata, enggak gampang menjalankan bisnis franchise. Si pemilik-nya lepas tangan karena dia hanya jual lisensi saja. Sementara, saya terhitung pemula," katanya, Sabtu (1/11).

Cerita ini tak hanya dialami Putri seorang. Masih banyak yang akhirnya gigit jari lantaran usaha waralaba-nya tidak berkembang. Alih-alih meraup untung, malah buntung. 

Perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid mengungkapkan dua kesalahan yang biasanya dilakukan oleh pengusaha waralaba. Pertama, salah persepsi tentang bisnis tersebut.

"Kesalahan utama, mereka berpikir bahwa setelah beli franchise, maka uang akan datang sendiri dan bisnisnya otomatis jalan. Padahal, tidak begitu," ujarnya.

Menurut Aidil, waralaba tetaplah sebuah bisnis yang harus diurus oleh si pengusahanya sendiri. 

"Walaupun judulnya franchise, tetap harus terjun langsung. Tetap harus dikelola, bukan malah dibiarkan dan berpikir 'ah,sistemnya kan sudah ada, bahan baku sudah ada'," katanya.

Kesalahan kedua, tidak teliti sebelum memutuskan membeli waralaba. Biasanya, orang tergiur dengan janji keuntungan yang besar tanpa memperhatikan rekam jejak waralaba tersebut.

"Harus dilihat siapa pemiliknya, bagaimana perkembangan usahanya, sistemnya bagaimana. Lalu, potensi pasarnya juga harus diperhatikan. Teliti sebelum menandatangani perjanjian usaha," ujarnya.

Wednesday 19 November 2014

Tips Sukses Memilih Bisnis Waralaba



My Dream ~ Anda mungkin saat ini sedang bertekad untuk memulai bisnis Anda dengan membeli waralaba? Tunggu dulu. Sebelum itu, sebelum membeli bisnis waralaba, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Persiapan Anda harus benar-benar matang. Berikut adalah beberapa pertimbangan di antaranya:

Tentukan dulu: Apakah Anda suka menjalankan model waralaba?

Bisnis yang diwaralabakan adalah bisnis-bisnis yang sudah berhasil melalui tahap uji pasar. Artinya, sebagian besar dari mereka adalah bisnis yang dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Di sinilah keuntungan beli waralaba dibanding bikin bisnis baru. Anda tidak perlu benar-benar mulai dari nol. Namun bagi beberapa orang, hal ini berarti mereka kehilangan kesempatan untuk menikmati perjalanan membangun merek mereka sendiri. Nah, Anda harus pastikan dulu, Anda masuk tipe yang mana.   

 

Pilih waralaba yang sejalan dengan passion Anda

Di bisnis apapun, bukan hanya waralaba, akan berjalan dengan baik jika Anda memilih yang sesuai dengan passion Anda. Ketika Anda bekerja di area yang Anda cintai, maka besar kemungkinan kalau Anda akan berkembang dengan lebih cepat. Sebab Anda akan senantiasa merasa tidak terbebani untuk mempelajari ilmu baru yang terkait dengan industri tersebut. Anda merasa bahwa pekerjaan Anda adalah sebagian dari hidup Anda, daripada sekedar jadi ongkos untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda.

Riset dulu

Ada ribuan waralaba di dunia. Anda hanya akan pilih satu. Jadi, pastikan bahwa pilihan Anda adalah yang terbaik agar Anda tidak buang-buang waktu dan uang Anda pada waralaba yang salah. Riset segala macam aspek seperti reputasi waralaba di benak pasar, potensi di daerah Anda, proyeksi keuntungan yang mungkin Anda dapatkan. Cari waralaba yang bisa bertahan, atau justru berkembang, seiring dengan perubahan arah pasar dan perkembangan jaman. Jika bisnis itu bisa jalan seiring dengan pengalaman, maka waralaba erat kaitannya dengan persiapan.

Kecocokan dengan penyedia waralaba

Ketika membeli waralaba, maka Anda menjalin ikatan bisnis dengan penyedia waralaba. Anda harus betul-betul percaya dulu dengan mereka sebelum bekerja sama dengan mereka. Maka, kecocokan antara Anda dengan penyedia waralaba juga perlu Anda jadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan. Jika Anda memiliki sedikit saja keraguan terhadap tingkat profesionalisme mereka, maka lebih baik Anda menunda dulu keinginan Anda.

Pahami kontrak Anda baik-baik

Sebagus apapun insting Anda, baca betul-betul kontrak Anda sebelum Anda teken. Karena, di dalam kontrak tersebut Anda bisa melihat kemungkinan sengketa di masa depan, sebelum ia benar-benar terjadi. Kontrak tersebut akan menyebutkan dengan jelas hak dan kewajiban Anda sebagai pemegang waralaba. Jika ada poin yang Anda rasa ganjil, maka tanyakan langsung pada pihak penyedia waralaba. Mumpung saat teken kontrak, Anda mungkin sedang berhadapan langsung dengan mereka.

Produk Waralaba Ramai-ramai Unjuk Gigi di Mall

My Dream - Tertarik dengan bisnis franchise atau waralaba? Jika demikian, tak ada salahnya Anda berkunjung ke acara ‘The National Franchise Expo’ di Hartono Lifestyle Mall. Di sini, banyak produk ternama unjuk gigi dalam upaya ekspansi pasar.

Dihelat selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (14-16/11), ajang ini menawarkan berbagai produk jasa maupun perdagangan seperti baby spa, laundry, kuliner, minimarket hingga properti. Sedikitnya ada 15 peserta, menurut perwakilan penyelenggara acara, Bramantyo Probo turut serta dalam The National Franchise Expo.

“Peserta didominasi brand produk makanan dan minuman. Franchise yang ditawarkan mulai dari nominal di bawah Rp 10 juta sampai di atas Rp 50 juta,” ungkapnya kepada wartawan di sela acara.

Berkaca dari gelaran serupa di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang, pihak penyelenggara optimistis pameran waralaba di Solo Baru ini mampu menjaring banyak franchisee. Sedikitnya seratus transaksi diyakini mampu dibukukan selama gelaran The National Franchise Expo.

Adapun beberapa brand besar turut mejeng dalam acara ini, yakni Alfamart, Teh Poci, RH Mom and Baby Spa, D’Goen dan Kebab Kings. RH Mom and Baby Spa sendiri menawarkan dua paket franchise, ekonomi dan premium.

Relatif besarnya pasar baby spa di Tanah Air, diakui pemilik RH Mom and Baby Spa, Rina Laurentie, membuka peluang bagi brand miliknya terus berekspansi melalui sistem franchise.  Apalagi saat ini, spa untuk bayi sudah menjadi tren lifestyle tersendiri bagi kalangan menengah ke atas.

RH Mom and Baby Spa membuka penawaran franchise mulai harga Rp 600 juta hingga Rp 2,5 miliar, bergantung jenis paket. Brand ini siap memberikan pendampingan kepada franchisee selama tiga tahun dengan royalti sepuluh persen dari omzet.

Poke Sushi Mulai Kembangkan Bisnis Waralaba

Setelah sepuluh tahun eksis di dunia kuliner, restoran Jepang, Poke Sushi mengembangkan sayap ke dunia waralaba.

Gerai waralaba pertama mereka baru dibuka di Bintaro, Tangerang Selatan.

"Ini adalah waralaba pertama kami. Namun, untuk sementara kami sebut sebagai kerja sama manajemen dulu karena dokumen-dokumen waralabanya masih dalam proses. Ke depannya kami akan kembangkan bisnis waralaba ini," kata General Manager Poke Sushi Donny Halim pada pembukaan gerai Poke Sushi di Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (21/10).

Keputusan untuk menggeluti dunia waralaba disebabkan oleh keinginan manajemen untuk lebih cepat bergerak dan berkembang. Menurutnya, mereka ingin menarik partner lokal, juga menggerakkan aktivitas lokal.

"Pengalaman kami saat buka di SMS (Summarecon Mal Serpong), kami sempat bingung untuk menarik pengunjung karena memang pasarnya yang berbeda dengan Dharmawangsa (gerai pertama). Akhirnya, kami memutuskan kerja sama dengan partner-partner lokal yang paham pasar di Bintaro saat ini," ujarnya.

Total keseluruhan investasi bila ingin membuka gerai waralaba adalah Rp 10 juta hingga Rp 11 juta per meter.

"Kami memiliki rencana untuk membuka tiga gerai waralaba lagi dalam waktu dekat. Namun, kami belum mau memberitahu lokasi persisnya, yang jelas di Jakarta," katanya.

Saturday 11 October 2014

ROBOT TROUSER SNAKE stiffens to MOUNT slippery mounds

Boffins rejoice at performance of slithery tool

By Lewis Page, 10 Oct 2014

Linux and AIX Bare-Metal Recovery Webinar

Scientists say their new snake robot has cracked the tricky problem of slithering up slippery mounds.

This undeniable pushing-back of the frontiers of science comes to us courtesy of Professor Daniel Goldman's Complex Rheology And Biomechanics Lab ("the Crab Lab") at the Georgia Institute of Technology in the US.

Goldman and his Crabby colleagues were determined to find out just how it is that the enigmatic "sidewinder" rattlesnakes of America manage to squirm their way up slippery sand dunes, a notoriously tricky form of terrain to get about on - and which leaves other snakes baffled.

After a good deal of investigation, which involved painting reflective spots on some surprisingly cooperative rattlesnakes and videoing them in action, the good prof and his Crabs managed to crack the sidewinders' methods. They proved this by applying them to snakey robots furnished by colleagues at the famous mad-robot labs of Carnegie Mellon university, pictured above. The basic robot, as shown, is clad in a textile wrapping or trouser in order to keep sand out of its works - in much the same fashion as Israeli military robots employing a similar form factor.

Goldman and his colleagues write:

Our laboratory experiments reveal that as granular incline angle increases, sidewinder rattlesnakes increase the length of their body in contact with the sand. Implementing this strategy in a physical robot model of the snake enables the device to ascend sandy slopes close to the angle of maximum slope stability ... sidewinding with contact-length control mitigates failure on granular media.

Videos of the experiments can be viewed here. The scholarly paper itself is in hefty boffinry mag Science, here.

"They've looked at the whole problem, end to end," a robotic engineer told the BBC, reporting on the research. ®

Sunday 5 October 2014

Amazing Undersea Mountains Discovered by Use of Satellites Data (Video)


Scientists are pretty brilliant, and they continued to show the extent of that brilliance regarding the amazing undersea world. In the October 3 issue of the journal Science, scientists reveal they have discovered not just a few, but thousands of undersea mountains. In the report called New global marine gravity model from CryoSat-2 and Jason-1 reveals buried tectonic structure, researchers discussed the findings of what they call, seamounts, that rise from the seafloor. In addition to uncovering the water embraced mountains, researchers discussed how the motions of the oceanic plates can form the ridges and trenches that mark the ocean floor.

The study encompassed information gleaned from existing data and notably, radar altimeter measurements from two satellites. Jason-1 is monitored and managed between NASA and France’s Centre National d’Etudes Spatiales (CNES) agency.

The gravity model of the North Atlantic. The red dots you see pinpoints the areas earthquakes struck, notably those with a 5.5 magnitude or more. It also highlights the current location of the seafloor spreading ridges. Amazing stuff! Credit: David Sandwell, Scripps Institution of Oceanography, UC San Diego

Jason-1 is used to monitor the ocean circulation around the world, it was also used to map the gravity field. The second satellite, CryoSat-2 records data regarding polar ice, and was launched in 2010 by the European Space Agency, it is also used to operate over the oceans. In gathering the information, researchers were able to draw a detailed and vivid map, illustrating the amazing seamounts. The information will be used for future “exploratory work” said Don Rice, the current director of the National Science Foundation’s Division of Ocean Sciences. The agency was behind the funding of the project and research.

The extensive research and study over a course of 12 years also revealed continental connections from South America and Africa. Additionally, expanding seafloor ridges buried beneath sediment at the Gulf of Mexico, which were active nearly 150 million years ago, showed evidence of its appearance on the maps.

Scripps Institution of Oceanography states the study brings forth the improvement to the “estimates of seafloor depth in the 80 percent of the oceans that remains uncharted or is buried beneath thick sediment.”

The discovery drives forward extended areas of needed research, and will also be used by the U.S. Office of Naval Research and a foundation for Google’s new ocean maps.